Apakah Nasib Nokia dan BlackBerry Mirip. masa Berjaya dan akan Habis!!!.. he..3x simak tanggapan berikut ini.
Kancah pasar perhapean dunia
dan Tanah Air kembali berguncang. Setelah Nokia yang dulu sempat memimpin
pasar dalam kurun waktu 14 tahun goyah dan akhirnya tumbang, kini giliran
BlackBerry. Perusahaan yang sebelumnya bernama Research In Motion (RIM) ini
sempat berjaya dan mencapai tahun keemasan lima tahun lalu. Kini BlackBerry
haRus bersiap merasakan pahitnya jatuh dari kesuksesan.
|
Barangkali kita ingat bagaimana begitu
superiornya Nokia sebagai penyedia hape di belahan dunia. Nyaris tak ada yang
bisa menumbangkan dominasi vendor asal Finlandia ini. Di kelas low end,
menengah, kelas atas hingga serial Communicatornya sangat kuat. Nokia sukses
menjadi penyedia hape terbesar di dunia sejak 1998 hingga 2012. Pada kisaran
tahun 1996 hingga 2001, pendapatan perusahaan ini meningkat pesat menjadi 31
miliar Euro dari awalnya 6,5 miliar Euro.
Bahkan berdasarkan data Gartner, system
operasi Symbian yang notabene identik dengan Nokia mampu menguasai pasar hingga
62,5 persen. Diikuti oleh Windows Phone 11,1 persen, disusul BlackBerry 10,9
persen. Munculnya iPhone dan masuknya system operasi Android menjadi petaka
buat Nokia. Apalagi Nokia sangat anti terhadap Android. Perlahan Symbian
melorot dalam penguasaan pasar yang hanya 40,8 persen, meski statusnya masih
sebagai pemimpin. Puncaknya di kisaran tahun 2010, di mana beberapa vendor
pengguna Symbian yakni Samsung dan Sony Ericsson mulai beralih ke Android,
Nokia makin melorot.
Alhasil lewat lika-liku yang cukup
panjang, ditandai dengan makin eratnya hubungan Nokia dan Windows, maka
terjadilah aksi korporasi yang di garap oleh Microsoft. Perusahaan komputer ini
mengakuisisi bisnis hape dan jasa Nokia dengan nilai US$ 71,1 miliar setara
dengan Rp 80,3 triliun. Keperkasaan Nokia pun "habis".
Nah, ini pulalah yang sepertinya bakal
di rasakan oleh BlackBerry.
Lima tahun lalu BlackBerry sangat
berjaya. Bahkan hape yang terkenal dengan keypad qwerty dan BlackBerry
Messenger (BBM) nya ini menjadi hape idaman setiap masyarakat khususnya di
Tanah Air. Beberapa survey yang pernah kami lakukan di masa kejayaan BB, 100
dari pengunjung pusat perhapean, 90 persennya berburu BB. Dan tahun 2008
menjadi puncak kedigjayaan BB. Kekayaan perusahaan ini di tahun tersebut
mencapai angka US$ 83 miliar.
Banyaknya aplikasi chatting yang
muncul, sebut saja WhatsApp, Line, dan KakaoTalk yang bisa dinikmati di
berbagai jenis system operasi hape, membuat BB mulai kehilangan pamor. Ditambah
lagi dominasi Android yang digunakan berbagai vendor produsen hape. Miris
memang. Dalam laporan keuangan terakhirnya, BlackBerry menyatakan mengalami
kerugian mencapai US$ 1 miliar. Parahnya lagi, perusahaan ini harus mem-PHK
4500 karyawannya sebagai salah satu jalan untuk menekan biaya.
Dalam laporan penjualan pada kuartal II
tahun 2013, penjualan handset BB mengalami penurunan 45% menjadi US$ 1,6
miliar. Jika dibanding pada periode yang sama tahun 2012, BB tercatat rugi
sekitar US$ 934 juta, hal ini disebabkan lantaran kurang lakunya produk
anyarnya, seri BlackBerry Z10. Apa yang dilakukan Nokia dengan menjual
perusahaan tersebut kepada pihak lain nampaknya juga diikuti oleh BB. Beberapa
waktu lalu BlackBerry sempat mengumumkan rencana perusahaan ini bakal
diakuisisi oleh sebuah grup bernama Fairfax Financial Holdings Limited, yang
dimiliki oleh miliuner Prem Watsa. Melalui rilisnya pada tanggal 23 September
lalu, mereka menyatakan telah setuju diakuisisi konsorsium yang dipimpin
Fairfax Financial Holdings tersebut. Nilai akuisisinya pun termasuk kecil jika
dibandingkan asetnya pada 2008 lalu, hanya US$ 4,7 miliar setara dengan Rp 53
triliun. Dan era BB pun bakal "habis". Sebuah perjalanan panjang yang
memiliki kemiripan Berjaya dan habis.
Setia Gunawan
sumber* .gunawan@handphona.co.id
Posting Komentar untuk "Apakah Nasib Nokia dan BlackBerry Mirip. masa Berjaya dan akan Habis!!!.. he..3x simak tanggapan berikut ini."