10 tips optimasi website untuk mempercepat loading
Hai pembaca ifatrik.blogspot.com, memiliki website bukanlah salah satunya tujuan kita dalam menyampaikan informasi kepada masyarakar bukan? Tentu saja ada yang kita inginkan dari website tersebut. salah satunya yaitu banyaknya pengunjung yang selalu mengunjungi dan membaca konten yang kita buat. Ini berdampak pada keuntungan finansial jika memang website yang kita bangun bertujuan untuk menjual produk seperti E-commerce.
Namun bagaimana bisa meningkatkan pengunjung website? Ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya yaitu mengoptimalkan kinerja atau memaksimalkan kecepatan loading dari website yang kita bangun. Dan berikut ini adalah cara yang bisa kita lakukan untuk mempercepat loading website yang kita miliki.
1. Meminimalkan penggunaan konten pada website
Ada banyak kontne yang bisa kita ma-sukkan dalam postingan di website atau blog kita, baik itu text, image, audio ataupun video. Dan ini menjadi salah satu yang mempengaruhi kualitas kecepatan loading website.'Ada kalanya kita membuat sebuah postingan dengan text yang sedikit namun dengan penggunaan image dengan resolusi yang besar. Ini juga tentu saja mempengaruhi kecepatan loading website. Oleh sebab itu, sebelum mulai memposting suatu konten, hendaknya kita memperhatikan resolusi dan ekstensi file tersebut. Tampilkan saja thumbnail dari gambar. Ketika user mengklik thumbnail tersebut, dengan teknik Ajax, kita bisa menampilkan ukuran asli dari gambar tersebut. Teknik development ini disebut juga dengan lazy loading.
2. Pergunakan file external untuk css & javascript Daripada menggunakan CSS atau
JavaScript yang sebaris dengan halamanindex, lebih baik buatkan file tersendiri
untuk mereka. Sebab, menggunakan CSS yang sebaris dengan kode halaman website rvarena Drowser suaan mengetanui Danwa semua style yang tercantum pada file CSS utama harus diaplikasikan pada seluruh website.
3. Pergunakan Sistem Cache
CMS yang populer seperti WordPress memiliki plugin cache, contohnya: WP-SuperCache, yang bisa mengubah halaman dinamis menjadi file HTML statis untuk mengurangi beban penggunaan proses server. Jika Anda menggunakan Wordpress, Anda bisa mencoba plugin ini.
4. Hindari Image Resize di HTML
Jika sebuah gambar aslinya berdimensi 1280x900px, namun Anda membutuhkan 400x280px, lebih baik jika Anda melakukan resize gambar menggunakan sebuah image editor seperti Photoshop daripada menggu-nakan attribut width dan height dari HTML (contohnya img width="400" height="280" src="myimage.jpg"). Karena dengan atribut HTML, sebuah gambar.yang besar walaupun telah diresize ukuran filenya tetap besar. Maka sesuai dengan ukuran filenya, waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan file tersebut juga menjadi lebih lama.
5. BerhenNlah Menggunakan Gambar unruk Menampilkan Teks
Bukan hanya karena teks yang tercan-tum pada gambar tidak bisa dibaca oleh mesin pencari, dan menjadi sama sekali tidak berguna untuk SEO, melainkan juga semakin banyak gambar artinya semakin berat tampilnya halaman website Anda. Jadi bagaimana, masih bersikeras untuk meng-gunakan gambar untuk menampilkan teks?
6. Oph'masi Ukuran Gambar dengan menggunakan format file yang tepat
bar yang bagus. Sebagai contoh, kecuali Anda menginginkan efek transparan yang ditawarkan oleh format PNG, format JPG bisa menampilkan gambar yang berkualitas fotografis dengan ukuran file yang lebih kecil.
7. Optimasi Cara Anda Menulis Kode
Cek di sekitar source code Anda. Apakah Anda benar-benar membutuhkan semua tags yang Anda tulis di sana atau bisakah Anda menggunakan CSS untuk menggantikan tags-tags tersebut? Sebagai contoh, di samping menggunakan tags <h 1 ><em>Heading Website</em>?/h 1 > Anda bisa menggunakan CSS untuk mem¬buat heading website menjadi italic dengan mengganti font style property nya. Menulis kode dengan efektif tidak hanya mengu¬rangi ukuran file HTML Anda, namun juga membuatnya menjadi lebih mudah dikembangkan.
Ada banyak kontne yang bisa kita ma-sukkan dalam postingan di website atau blog kita, baik itu text, image, audio ataupun video. Dan ini menjadi salah satu yang mempengaruhi kualitas kecepatan loading website.'Ada kalanya kita membuat sebuah postingan dengan text yang sedikit namun dengan penggunaan image dengan resolusi yang besar. Ini juga tentu saja mempengaruhi kecepatan loading website. Oleh sebab itu, sebelum mulai memposting suatu konten, hendaknya kita memperhatikan resolusi dan ekstensi file tersebut. Tampilkan saja thumbnail dari gambar. Ketika user mengklik thumbnail tersebut, dengan teknik Ajax, kita bisa menampilkan ukuran asli dari gambar tersebut. Teknik development ini disebut juga dengan lazy loading.
2. Pergunakan file external untuk css & javascript Daripada menggunakan CSS atau
JavaScript yang sebaris dengan halamanindex, lebih baik buatkan file tersendiri
untuk mereka. Sebab, menggunakan CSS yang sebaris dengan kode halaman website rvarena Drowser suaan mengetanui Danwa semua style yang tercantum pada file CSS utama harus diaplikasikan pada seluruh website.
3. Pergunakan Sistem Cache
CMS yang populer seperti WordPress memiliki plugin cache, contohnya: WP-SuperCache, yang bisa mengubah halaman dinamis menjadi file HTML statis untuk mengurangi beban penggunaan proses server. Jika Anda menggunakan Wordpress, Anda bisa mencoba plugin ini.
4. Hindari Image Resize di HTML
Jika sebuah gambar aslinya berdimensi 1280x900px, namun Anda membutuhkan 400x280px, lebih baik jika Anda melakukan resize gambar menggunakan sebuah image editor seperti Photoshop daripada menggu-nakan attribut width dan height dari HTML (contohnya img width="400" height="280" src="myimage.jpg"). Karena dengan atribut HTML, sebuah gambar.yang besar walaupun telah diresize ukuran filenya tetap besar. Maka sesuai dengan ukuran filenya, waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan file tersebut juga menjadi lebih lama.
5. BerhenNlah Menggunakan Gambar unruk Menampilkan Teks
Bukan hanya karena teks yang tercan-tum pada gambar tidak bisa dibaca oleh mesin pencari, dan menjadi sama sekali tidak berguna untuk SEO, melainkan juga semakin banyak gambar artinya semakin berat tampilnya halaman website Anda. Jadi bagaimana, masih bersikeras untuk meng-gunakan gambar untuk menampilkan teks?
6. Oph'masi Ukuran Gambar dengan menggunakan format file yang tepat
bar yang bagus. Sebagai contoh, kecuali Anda menginginkan efek transparan yang ditawarkan oleh format PNG, format JPG bisa menampilkan gambar yang berkualitas fotografis dengan ukuran file yang lebih kecil.
7. Optimasi Cara Anda Menulis Kode
Cek di sekitar source code Anda. Apakah Anda benar-benar membutuhkan semua tags yang Anda tulis di sana atau bisakah Anda menggunakan CSS untuk menggantikan tags-tags tersebut? Sebagai contoh, di samping menggunakan tags <h 1 ><em>Heading Website</em>?/h 1 > Anda bisa menggunakan CSS untuk mem¬buat heading website menjadi italic dengan mengganti font style property nya. Menulis kode dengan efektif tidak hanya mengu¬rangi ukuran file HTML Anda, namun juga membuatnya menjadi lebih mudah dikembangkan.
8. Lerakkan JavaScript di Bagian Akhir Dokumen Anda
Suatu keputusan yang baik jika Anda memiliki situs yang melakukan loading JavaScript pada akhir halaman. Hal ini mem-buat browser akan merender semua baris kode dengan cepat sebelum mulai ke bagian JavaScript. Sebab cara kerja JavaScript sendiri adalah memblok semua kode di bawahnya dari proses render sebelum JavaScript selesai di download. Maka jika memungkinkan, letakkan JavaScript tepat sebelum tag closing dari <body> pada dokumen HTML Anda.
g. Pergunakan Sisrem Conrenr Delivery Network (CDN)
Kecepatan website juga dipengaruhi oleh jarak lokasi user dari web server Anda. Semakin jauh, maka semakin panjang perjalanan transmisi datanya. Dengan memiliki konten yang dicache oleh berbagai tempat yang strategis, Anda bisa memperpendek jarak transmisinya. Inilah fungsi dari layanan yang disebut CDN. Contoh layanan ini adalah MaxCDN (www.maxcdn.com) atau Amazon S3 yang bisa Anda temukan pada http://aws.amazon.com/s3.
10. Server yang Tepar untuk larger Marker Anda
Jika website Anda menggunakan konten berbahasa inggris dan ditujukan untuk market internasional, maka menjadi pilihan yang pintar jika Anda menggunakan server US untuk shared hosting Anda. Sebab server US menggunakan jalur internasional sebagai jalur utama untuk transmisi datanya. Sehingga jika user mengakses menggunakan koneksi internet yang me-routing ke jalur internasional, maka website akan ditampilkan dengan lebih cepat. Selain kecepatan akses, beberapa servis yang terpengaruh dengan pemilihan server ini antara lain: Search Engine Yahoo dan Google, Akses Opera Mini dan Black Berry yang melakukan kompresi pada server mereka, dan berkirim terima email ke Ymail atau Gmail yang notabene menggunakan jalur internasional.
Demikian beberapa faktor optimasi yang mempengaruhi kecepatan website. Bagaimana dengan website Anda? Perlu diperhatikan disini bahwa setiap milidetik sangatlah penting dan berarti bagi kelang-sungan website Anda dimata pengunjung Anda. Maka, selamat mengoptimasi website Anda
Suatu keputusan yang baik jika Anda memiliki situs yang melakukan loading JavaScript pada akhir halaman. Hal ini mem-buat browser akan merender semua baris kode dengan cepat sebelum mulai ke bagian JavaScript. Sebab cara kerja JavaScript sendiri adalah memblok semua kode di bawahnya dari proses render sebelum JavaScript selesai di download. Maka jika memungkinkan, letakkan JavaScript tepat sebelum tag closing dari <body> pada dokumen HTML Anda.
g. Pergunakan Sisrem Conrenr Delivery Network (CDN)
Kecepatan website juga dipengaruhi oleh jarak lokasi user dari web server Anda. Semakin jauh, maka semakin panjang perjalanan transmisi datanya. Dengan memiliki konten yang dicache oleh berbagai tempat yang strategis, Anda bisa memperpendek jarak transmisinya. Inilah fungsi dari layanan yang disebut CDN. Contoh layanan ini adalah MaxCDN (www.maxcdn.com) atau Amazon S3 yang bisa Anda temukan pada http://aws.amazon.com/s3.
10. Server yang Tepar untuk larger Marker Anda
Jika website Anda menggunakan konten berbahasa inggris dan ditujukan untuk market internasional, maka menjadi pilihan yang pintar jika Anda menggunakan server US untuk shared hosting Anda. Sebab server US menggunakan jalur internasional sebagai jalur utama untuk transmisi datanya. Sehingga jika user mengakses menggunakan koneksi internet yang me-routing ke jalur internasional, maka website akan ditampilkan dengan lebih cepat. Selain kecepatan akses, beberapa servis yang terpengaruh dengan pemilihan server ini antara lain: Search Engine Yahoo dan Google, Akses Opera Mini dan Black Berry yang melakukan kompresi pada server mereka, dan berkirim terima email ke Ymail atau Gmail yang notabene menggunakan jalur internasional.
Demikian beberapa faktor optimasi yang mempengaruhi kecepatan website. Bagaimana dengan website Anda? Perlu diperhatikan disini bahwa setiap milidetik sangatlah penting dan berarti bagi kelang-sungan website Anda dimata pengunjung Anda. Maka, selamat mengoptimasi website Anda
tips mempercepat loading website
Posting Komentar untuk "10 tips optimasi website untuk mempercepat loading"